26/10/08

Masyarakat Jerman, Mengapa Takut dengan Bangunan Masjid?

Masyarakat Jerman, Mengapa Takut dengan Bangunan Masjid?

Katagori : Dunia IslamOleh : Redaksi 18 Sep 2008 - 1:30 am
Cologne Izinkan Pembangunan Masjid, Setelah Sepakat Soal Menara
Perdebatan sengit tentang keberadaan masjid kembali mencuat di tengah masyarakat Jerman, setelah otoritas negara itu memberikan izin pembangunan masjid-yang akan menjadi masjid terbesar di Eropa-di kota Cologne . Ternyata, banyak masyarakat Jerman beranggapan bahwa masjid yang dibangun lebih besar daripada gereja merupakan tindakan provokasi.Walikota Cologne, Fritz Schrama yang berhaluan konservatif termasuk orang yang menentang pembangunan masjid itu. Ia dan partainya memutuskan untuk menentang proyek pembangunan masjid yang dianggapnya sebagai bentuk "pamer kekuatan" warga Muslim. Setahun yang lalu, masyarakat Jerman pernah memperdebatkan hal yang sama. Tokoh konservatif Edmund Stoiber yang kemudian menjadi pejabat tinggi di Bavaria mengatakan, bangunan gereja harus tetap lebih tinggi daripada masjid. Alasannya, mayoritas masyarakat Jerman memeluk agama Kristen dan budaya mereka banyak diperngaruhi oleh ajaran Kristen.Sekarang, kelompok Kristen yang menentang pembangunan masjid agung di kawasan Ehrenfeld, Cologne bertambah kuat karena mendapat dukungan dari kalangan Yahudi Jerman. Wakil Presiden Jewish Central Council, Salomon Korn meminta Muslim Jerman mempertimbangkan perasaan mayoritas masyarakat Jerman dan mau membatalkan rencana pembangunan masjid itu."Bagi mayoritas orang Jerman, masjid terlihat seperti bangunan-bangunan eksotis dan menara-menaranya adalah simbol kekuasaan, " kata Salomon Korn dalam wawancara dengan surat kabar Frankfurter Rundschau. Menurutnya, masjid-masjid harus dibangun dengan arsitektur yang lebih modern dan tidak dibangun dengan gaya masjid tradisional.Masjid baru yang akan dibangun di Cologne akan dilengkapi dengan dua menara setinggi 55 meter dan sebuah kubah besar yang tingginya mencapai 35 meter. Kubah akan dibuat seperti bola dunia yang transparan, sehingga bagian dalam masjid bisa terlihat dari luar. Menurut surat kabar Die Zeit, arsitektur bangunan masjid itu merupakan simbol keterbukaan Islam pada dunia.Tetapi, Necla Kelek seorang sosiolog terkenal dan kritikus Islam mengungkapkan penafsiran berbeda. "Bola dunia adalah simbol penaklukan, orang akan melihat menara dan kubah itu sebagai ambisi seorang Muslim untuk mendominasi dunia, " kata Kelek yang sebenarnya berasal dari keluarga Muslim ortodoks di Turki.Bagi umat Islam Jerman yang selama ini hanya bisa melaksanakan salat berjamaah di tempat yang tidak layak, pembangunan masjid itu tentu saja membuat mereka bahagia. "Ini merupakan sinyal yang sangat penting untuk menunjukkan bahwa umat Islam di Jerman adalah bagian dari masyarakat Jerman, begitu juga dengan masjid, " tukas Ali Kizilkaya, juru bicara The Muslim Coordinating Council sebuah lembaga asosiasi organisasi-organisasi Muslim di Jerman.Sejumlah politisi Jerman yang mendukung pembangunan masjid di Cologne menilai masjid sebagai bagian dari integrasi warga Muslim ke tengah masyarakat Jerman. Tetapi kelompok yang menentang mengatakan, izin membangun masjid bertentangan dengan aturan anti-immigrasi"Dari ukuran masjid saja sudah terlihat bahwa umat Islam menginginkan kekuasaan, " tambah Ralpf Giordano, seorang atheis.dan humanis di Jerman.Sikap gereja Katolik dan gereja Evangelis terpecah antara yang mendukung dan tidak mendukung rencana pembangunan masjid di Cologne. Terutama di kalangan gereja Katolik, yang lebih banyak menentang rencana itu."Di negara-negara yang didominasi budaya Muslim, orang-orang Kristen sama sekali tidak punya hak. Oleh sebab itu, kita selayaknya tidak mengizinkan pembangunan masjid dengan menara yang sangat tinggi. Bagi masyarakat Kristiani, jika umat Islam punya tempat untuk sekedar salat, itu sudah cukup, " tukas Walter Mixa, uskup Augsburg.Sementara Rolf Krüger, wartawan dan pemimpin portal Kristen berpendapat, jika masjid-masjid kecil diganti dengan masjid-masjid besar dan warga Muslim bisa salat berjamaah pada siang hari, justru akan lebih baik bagi keamanan Jerman. "Yang mereka takutkan sebenarnya bukan masalah kekuatan Islam, tapi mereka takut untuk mengakui bahwa agama Kristen kini sedang mengalami penurunan drastis di Eropa, " tulis Krüger dalam komentarnya terkait perdebatan rencana pembangunan masjid di Cologne. (ln/europenews/eramuslim)

Tidak ada komentar: