Saudaraku tercinta, ijinkan kami kembali menulis setelah sekian lama beristirahat.
kembali kami informasikan bahwa besok hari Minggu tanggal 14 Desember' 2010 seluruh tokoh masyarakat di Taman Batuaji Indah II ( PJB II ) Sagulung Kota mulai dari ketua RT 01 samapi RT 010, pengurus RW, cerdik pandai, alim ulama, tokoh pemuda dan tokoh agama dijadwalkan hadir dalam perkumpulan ini yang dikemas dengan acara arisan rw 07 Saugulung Kota.
Beberapa agenda telah disiapkan terutama berkaitan dengan datangnya Pilwako Batam yang tinggal beberapa saat lagi. Masyarakat akan diajak berpartisipasi secara aktif agar gawe Pemko Batam bersama KPUD Batam yang akan dihelat tanggal 5 Januari' 2011 nanti dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman.
Bagi masyarakat disini, siapapun yang terpilih secara demokratis melalui pemilu yang jujur, adil dan transparan pasti akan didukung oleh semua elemen masyarakat karena pemimpin yang dipilih secara langsung oleh rakyat akan mendapatkan legitimasi yang kuat. dan harapan kita sebagai masyarakat lapisan bawah, Walikota yang baru nanti dapat berbuat dan bekerja dengan hati yang tulus dalam upaya memberdayakan masyarakat dan mensejahterakan seluruh rakyatnya.
Pemuda adalah pemegang peranan penting sebuah peradaban didunia. Ditangannyalah semua harapan dan cita-cita sebuah negara digantungkan. Jika pemudanya baik, maka akan baik pulalah peradaban dapat tercipta, namun jika pemudanya tidak baik, sudah dapat dibayangkan apa yang akan terjadi. Pemuda harus cakap, berdisiplin tinggi, rendah hati, aktif dan selalu peduli pada setiap kegiatan sosial kemasyarakatan agar dapat memberikan kontribusi dan arti positif dalam kehidupan bermasyarakat.
12/11/10
03/08/10
Tugas Konselor Profesional
Tugas Konselor dan Pengawas Bimbingan dan Konseling Menurut PP No. 74 Tahun 2008
A. Tugas Konselor
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Jenis layanan adalah sebagai berikut:
1. Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
2. Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
4. Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
5. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
7. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8. Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
9. Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh:
1. Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.
2. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.
3. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
4. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau keluarganya.
5. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
6. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
Beban Kerja Minimum Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas untuk layanan klasikal dan/atau di luar kelas untuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan yang memerlukan. Sedangkan beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah membimbing 40 (empat puluh) peserta didik dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah membimbing 80 (delapan puluh) peserta
B. Tugas Pengawas Bimbingan dan Konseling
Lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugas pokok diatur sebagai berikut:
1. Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda.
2. Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK.
3. Uraian lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan Konseling
* Setiap pengawas baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri atas (1) program pengawasan tahunan, (2) program pengawasan semester, dan (3) rencana kepengawasan akademik (RKA).
* Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok pengawas di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan program tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
* Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolah tempat guru binaannya berada. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan penyusunan program semester oleh setiap pengawas ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
* Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling (RKBK) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.
* Program tahunan, program semester, dan RKBK sekurang-kurangnya memuat aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan instrumen pengawasan.
b. Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian
* Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru binaanya,
* Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembimbingan.
* Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.
c. Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan
* Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,
* Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah direncanakan,
* Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap pengawas sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan, pemantauan atau penilaian.
d. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK.
* Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok di Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).
* Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi yang akan ditingkatkan.
* Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalam melaksanakan suatu proses pembimbingan. Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK ini dapat dilakukan melalui workshop, seminar, observasi, individual dan group conference.
A. Tugas Konselor
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Jenis layanan adalah sebagai berikut:
1. Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
2. Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
4. Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
5. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
7. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8. Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
9. Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh:
1. Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.
2. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.
3. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
4. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau keluarganya.
5. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
6. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
Beban Kerja Minimum Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas untuk layanan klasikal dan/atau di luar kelas untuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan yang memerlukan. Sedangkan beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah membimbing 40 (empat puluh) peserta didik dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah membimbing 80 (delapan puluh) peserta
B. Tugas Pengawas Bimbingan dan Konseling
Lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugas pokok diatur sebagai berikut:
1. Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda.
2. Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK.
3. Uraian lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan Konseling
* Setiap pengawas baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri atas (1) program pengawasan tahunan, (2) program pengawasan semester, dan (3) rencana kepengawasan akademik (RKA).
* Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok pengawas di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan program tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
* Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolah tempat guru binaannya berada. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan penyusunan program semester oleh setiap pengawas ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
* Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling (RKBK) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.
* Program tahunan, program semester, dan RKBK sekurang-kurangnya memuat aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan instrumen pengawasan.
b. Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian
* Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru binaanya,
* Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembimbingan.
* Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.
c. Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan
* Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,
* Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah direncanakan,
* Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap pengawas sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan, pemantauan atau penilaian.
d. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK.
* Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok di Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).
* Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi yang akan ditingkatkan.
* Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalam melaksanakan suatu proses pembimbingan. Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK ini dapat dilakukan melalui workshop, seminar, observasi, individual dan group conference.
20/06/10
Harapan dan cita-cita
Kita tidak asing dengan dengan yang namanya cita-cita karena sejak kecil sudah sering ditanyakan kepada kita. Nanti klo sudah besar mau jadi apa ??, apa cita-citanya ??, mau hidup dimana nanti ?? dan masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang kita terima. Tapi pernahkah kita memikirkan dan menelaah secara seksama apa dan bagaimana cita-cita tersebut dapat diwujudkan ??????
Mari bersama-sama kita ulas tentang hal ini sehingga cita-cita bukan hanya tergantung dihati dan pikiran namun bagaimana cita-cita dan cinta tersebut bisa kita wujudkan.
Banyak orang berkata bahwa hidup, jodoh dan mati merupakan sesuatu yang sudah digariskan oleh Tuhan dan sangat sulit untuk dirubah. Ada sebagian orang meyakini hal ini lantas hanya menerima hidup apa adanya tanpa melakukan usaha yang kuat, namun sebagaian yang lain meyakini hal ini dengan tetap berusaha secara maksimal dan akhirnya memperoleh mendapati apa yang dicita-citakan sebelumnya.
Kemudian muncul pertanyaan, siapakah yang pandai dan hebat dalam hal ini ???
Ada sebagian mengatakan bahwa dirinyalah yang pandai dan hebat, ada yang mengatakan temanyalah yang hebat karena kesuksesan yang diraihnya berkat bantuan temanya, dan ada sebagian yang mengatakan bahwa orangtuanyalah yg hebat karena merekalah yang telah membiayai sekolah dan kuliahnya.
Mari kita lihat kembali diri kita ketika baru dilahirkan agar kita dapat memberikan penilaian yang baik dan obyektif menurut perspektif yang sehat dan menyehatkan.
Diri kita dilahirkan dengan telanjang bulat tanpa busana dan hanya bisa menangis jika kita menginginkan sesuatu. Dari sinilah kita bis memulai berpikir bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan apalagi disombongkan kepada seseorang. Seperti apapun kita, yang terpenting adalah kita selalu berusaha melakukan yang terbaik dan terus melakukan apa yang menurut kita akan memjadi lebih baik.
Keinginan dan cita2 harus tinggi dan kita harus terus melakukan dan melakukan untuk menggapainya, adapaun hasil yang kita capai......, itulah karunia yang diberikan oleh Allah yang Maha Kuasa dan Maha Berkehendak.
Semoga kita semua menjadi makhluk Allah yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang kita terima dari Allah secara gratis.
Salam bahagia untuk semuanya
Mari bersama-sama kita ulas tentang hal ini sehingga cita-cita bukan hanya tergantung dihati dan pikiran namun bagaimana cita-cita dan cinta tersebut bisa kita wujudkan.
Banyak orang berkata bahwa hidup, jodoh dan mati merupakan sesuatu yang sudah digariskan oleh Tuhan dan sangat sulit untuk dirubah. Ada sebagian orang meyakini hal ini lantas hanya menerima hidup apa adanya tanpa melakukan usaha yang kuat, namun sebagaian yang lain meyakini hal ini dengan tetap berusaha secara maksimal dan akhirnya memperoleh mendapati apa yang dicita-citakan sebelumnya.
Kemudian muncul pertanyaan, siapakah yang pandai dan hebat dalam hal ini ???
Ada sebagian mengatakan bahwa dirinyalah yang pandai dan hebat, ada yang mengatakan temanyalah yang hebat karena kesuksesan yang diraihnya berkat bantuan temanya, dan ada sebagian yang mengatakan bahwa orangtuanyalah yg hebat karena merekalah yang telah membiayai sekolah dan kuliahnya.
Mari kita lihat kembali diri kita ketika baru dilahirkan agar kita dapat memberikan penilaian yang baik dan obyektif menurut perspektif yang sehat dan menyehatkan.
Diri kita dilahirkan dengan telanjang bulat tanpa busana dan hanya bisa menangis jika kita menginginkan sesuatu. Dari sinilah kita bis memulai berpikir bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan apalagi disombongkan kepada seseorang. Seperti apapun kita, yang terpenting adalah kita selalu berusaha melakukan yang terbaik dan terus melakukan apa yang menurut kita akan memjadi lebih baik.
Keinginan dan cita2 harus tinggi dan kita harus terus melakukan dan melakukan untuk menggapainya, adapaun hasil yang kita capai......, itulah karunia yang diberikan oleh Allah yang Maha Kuasa dan Maha Berkehendak.
Semoga kita semua menjadi makhluk Allah yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang kita terima dari Allah secara gratis.
Salam bahagia untuk semuanya
28/05/10
Semangat adalah salah satu kunci keberhasilan
Dalam membangun keberhasilan hidup dan kehidupan kita, ada beberapa faktor penunjang yang dapat membantu proses terealisasikannya sebuah tujuan besar yang diimpikannya.
1. semangat yang tidak pernah luntur dan senantiasa dipupuk setiap saat.
2. Doa yang ikhlas dan khusuk
3. sabar dan terus tawakkal
4. bersyukur atas apa yg telah kita raih
1. semangat yang tidak pernah luntur dan senantiasa dipupuk setiap saat.
2. Doa yang ikhlas dan khusuk
3. sabar dan terus tawakkal
4. bersyukur atas apa yg telah kita raih
10/01/10
Pemuda Batam : Musyawarah Istimewa RW 07 Sagulung Kota
Saudaraku tercinta, mohon maaf sudah dua bulan ini kami tidak meng update informasi terkini yang sedang terjadi di Perumahan Taman Batuaji Indah II sagulung Kota mengingat kesibukan kami belakangan cukup menyita waktu. untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang barangkali memerlukanya, ijinkan kami untuk menyampaikan informasi terkini kepada saudaraku sekalian.
Pada hari Minggu malam Senin, 10 Januari' 2010, kembali seluruh Pengurus RW 07 dan seluruh ketua RT 01 sampai RT 10 ditambah tokoh-tokoh masyarakat setempat mengadakan pertemuan dan musyawarah yang dikemas dengan acara arisan bulanan. Bertempat dirumah Bapak sopan W, salah satu tokoh masyarakat Taman Batuaji Indah II acara berlangsung sangat meriah. Diawali dengan acara makan bersama atau yg lebih sering dikatakan sunah rosul terlebih dahulu, acara benar-benar istimewa. Beragam lauk disediakan oleh tuan rumah dan tidak lupa pete segar menjadi hidangan favorit oleh sebagian yang hadir.
Malam itu menjadi yang luar biasa karena agenda yg menjadi pembicaraan dan pembahasan cukup banyak dan kualitas musyawarah juga sangat bagus. Hampir semua yang hadir memberikan masukan dan kontribusi dalam musyawarah tersebut sehingga banyak menghasilkan point-point penting didalamnya. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Membuat tinjauan ulang terhadap tata tertib masyarakat setempat.
2. Menindaklanjuti pembangunan Proyek gerbang Perumahan
3. Rencana membentuk wadah untuk anak-anak tercinta di perumahan tersebut dengan sebuah organisasi yang populer yang dapat diterima oleh anak-anak muda masa kini dengan bingkai Islami. Nama yang muncul dan diusulkan adalah "The younger of PJB" dan " smart Generation "
4. Menindaklanjuti point nomor 3 dengan mengadakan semacam quisioner kepada anak-anak remaja untuk menentukan format terbaik dalam mengorganisir mereka.
Musyawarah berlangsung sangat menarik dan semua yang hadir begitu bersemangat dalam membahas semua topik yang diagendakan.
Untuk mengetahui lebih lanjut progrress dari seluruh agenda, insya Allah kita akan update kembali setelah diadakan pertemua pada bulan depan di rumah Bapak Makmur tobing selaku Bapak RW 07 sagulung Kota.
Wassalam.
Pada hari Minggu malam Senin, 10 Januari' 2010, kembali seluruh Pengurus RW 07 dan seluruh ketua RT 01 sampai RT 10 ditambah tokoh-tokoh masyarakat setempat mengadakan pertemuan dan musyawarah yang dikemas dengan acara arisan bulanan. Bertempat dirumah Bapak sopan W, salah satu tokoh masyarakat Taman Batuaji Indah II acara berlangsung sangat meriah. Diawali dengan acara makan bersama atau yg lebih sering dikatakan sunah rosul terlebih dahulu, acara benar-benar istimewa. Beragam lauk disediakan oleh tuan rumah dan tidak lupa pete segar menjadi hidangan favorit oleh sebagian yang hadir.
Malam itu menjadi yang luar biasa karena agenda yg menjadi pembicaraan dan pembahasan cukup banyak dan kualitas musyawarah juga sangat bagus. Hampir semua yang hadir memberikan masukan dan kontribusi dalam musyawarah tersebut sehingga banyak menghasilkan point-point penting didalamnya. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Membuat tinjauan ulang terhadap tata tertib masyarakat setempat.
2. Menindaklanjuti pembangunan Proyek gerbang Perumahan
3. Rencana membentuk wadah untuk anak-anak tercinta di perumahan tersebut dengan sebuah organisasi yang populer yang dapat diterima oleh anak-anak muda masa kini dengan bingkai Islami. Nama yang muncul dan diusulkan adalah "The younger of PJB" dan " smart Generation "
4. Menindaklanjuti point nomor 3 dengan mengadakan semacam quisioner kepada anak-anak remaja untuk menentukan format terbaik dalam mengorganisir mereka.
Musyawarah berlangsung sangat menarik dan semua yang hadir begitu bersemangat dalam membahas semua topik yang diagendakan.
Untuk mengetahui lebih lanjut progrress dari seluruh agenda, insya Allah kita akan update kembali setelah diadakan pertemua pada bulan depan di rumah Bapak Makmur tobing selaku Bapak RW 07 sagulung Kota.
Wassalam.
Langganan:
Postingan (Atom)